Kritik Deskriptif
Kritik
Deskriptif
Bersifat
tidak menilai, tidak menafsirkan, semata-mata membantu orang melihat apa yang
sesungguhnya ada. Kritik ini berusaha mencirikan fakta-fakta yang menyangkut sesuatu lingkungan tertentu.
Dibanding metode kritik lain descriptive criticism tampak lebih nyata(factual).
·
Deskriptif mencatat fakta-fakta
pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota
·
Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa
jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka
kita dapat lebih memahami makna bangunan.
·
Lebih dipahami sebagai sebuah landasan
untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya
·
Tidak dipandang sebagai bentuk to judge
atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk melihat bangunan sebagaimana
apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.
Jenis
Metode Kritik Deskriptif
1. Depictive
Criticism (Gambaran bangunan)
a. Static
(Secara Grafis)
Depictive
criticism dalam aspek static memfokuskan perhatian pada elemen-elemen bentuk
(form), bahan (materials) dan permukaan (texture).
b. Dynamic
(Secara Verbal)
Tidak
seperti aspek statis, aspek dinamis depictive mencoba melihat bagaimana
bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat.
Aspek dinamis
mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang
sebuah bangunan? Apa yang terjadi disana? Pengalaman apa yang telah dihasilkan
dari sebuah lingkungan fisik?
2. Process
(Secara Prosedural)
Merupakan satu bentuk depictive criticism
yang menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab
lingkungan fisik terjadi seperti itu.
·
Biographical Criticism (Riwayat Hidup)
·
Contextual Criticism ( Persitiwa)
Contoh
Deskriptif Biographical Criticism
Taman Akuarium Air Tawar didirikan pada tahun 1992, namun
baru diresmikan pada tanggal 20 April 1994. Menurut sejarahnya, rencana
pendirian taman akuarium sebenarnya telah digagas dan diidamkan semenjak lama
oleh para anggota Perhimpunan Ikan Hias Indonesia (PIHI). Pimpinan PIHI pada
saat itu menyampaikan rencana pendirian sebuah taman akuarium kepada Ibu Tien
Soeharto. Gayung pun bersambut, rencana ini akhirnya disetujui oleh Ibu Negara.
Setelah melalui koordinasi yang matang, maka dibentuklah sebuah kepanitiaan
untuk merealisasikan rencana pembangunan taman akuarium yang menyajikan
simulasi dan replika ekosistem dari lahan basah asli sebagai sarana pendidikan,
penelitian, dan konservasi alam.
Bangunan yang didominasi warna hijau ini terdiri
atas dua lantai seluas 5.500m2. Dibangun di atas danau buatan bersisian dengan
Taman Bunga Keong Emas dan Museum Serangga & Taman Kupu.. Akuarium ini juga
merupakan salah satu bangunan kebanggaan bangsa ini yang dibangun di kawasan
wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Taman Akuarium Air Tawar memiliki sekitar 70 akuarium
yang berisi pelbagai biota air tawar dari seluruh Indonesia. Di akuarium ini
keindahan alam berupa tebing, potongan bukit, tanaman bonsai, gemericik air,
tanaman air, dan lenggok ikan yang sedang berenang ditampilkan secara memikat
dan memesona. Jenis-jenis ikan yang ditampilkan dalam akuarium ini antara lain
ikan siluk merah atau keleso atau kayangan (malayan bonytongue) dari
Kalimantan, ikan siluk (sclerophages leichardti) dari Papua, ikan pari hiu
gergaji (oristis microdon) dari Sungai Mahakam, Kalimantan, ikan selurus
maninjau (homaloptera gymnosgaster) dari Kalimantan, ikan wader goa (puntius
microps) dari Jawa Tengah, dan ikan lopis jawa (notopterus notopterus) dari
Jambi. Di akuarium ini juga terdapat ikan raksasa asli Indonesia, bernama
ikan tapah.
http://www.indonesiawonder.com/id/tour/gereja/taman-akuarium-air-tawar
http://thearoengbinangproject.com/wisata/taman-mini-indonesia-indah/
http://www.metrorealitaonline.com/2011/03/akuarium-air-tawar-tmii-banyak.html
http://www.google.com/meja-kotak.blogspot.com
Comments
Post a Comment